Selasa, 20 Desember 2016

Ciri - Ciri Makhluk Hidup

1. Bergerak

Semua makhluk hidup dapat bergerak Manusia dan hewan dapat bergerak bebas atau berpindah tempat. Untuk bergerak, manusia dan hewan memerlukan sarana bantu untuk bergerak yang disebut alat gerak. Alat gerak dapat berupa kaki untu berdiri, sirip untuk berenang, dan sayap untuk terbang.

Sebaliknya pada tumbuhan, pergerakan tumbuhan dilakukan oleh sebagian tubuhnya sehingga tidak terlihat adanya perpindahan tempat. Contoh gerak tumbuhan adalah ujung batang bergerak ke arah datangnya cahaya, akar bergerak ke bawah menembus tanah.


2. Makan

Makanan dan air merupakan kebutuhan bagi semua makhlu hidup. Makanan berfungsi untuk menghasilkan energi, pertumbuhan dan mengganti sel tubuh yang rusak. Sedangkan air berfungsi sebagai zat pelarut di dalam tubuh.

Setiap makhluk hidup mempunyai cara yang berbeda-beda untuk mendapatkan makanan. Tumbuhan hijau dapat menyusun makanannya sendiri dari air dan karbondioksida dengan bantuan sinar matahari. Karena kemampuannya untuk membuat makanan sendiri berupa bahan organik, tumbuhan disebut autotrof. Sedangkan manusia dan hewan disebut sebagai makhluk hidup heterotrof, yaitu makhluk hidup yang hidup menggunakan bahan organik sebagai sumber makanannya.


3. Peka terhadap Rangsangan

Semua mahluk hidup dapat bereaksi terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya. Reaksi ini timbul jika ada rangsangan dari lingkungan. Rangsangan dari lingkungan. Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, dingin, bau dari gas, sentuhan, gravitasi, rasa dan lain-lain. Manusia dan hewan menggunakan indra untuk mengenali adanya rangsangan. Misalnya, mata peka terhadap rangsangan cahaya, telinga peka terhadap getaran suara, hidung peka terhadap bau, kulit peka terhadap rangsangan cahaya, tekanan dan lidah peka terhadap rasa zat.

Tumbuhan tidak memiliki indra sepeti pada manusia dan hewan tetapi peka terhadap rangsangan. Misalnya, ujung batang selalu menghadap ke arah datangnya cahaya, ujung akar tumbuh ke bawah karena gaya gravitasi, dan putri malu akan mengatupkan daunnya jika disentuh. Sifat mampu menanggapi rangsangan yang datang dari lingkungan disebut iritabilitas


4. Bernapas

Bernapas atau resirasi merupakan proses mengambil oksigen dari lingkungan dan mengeluarkan gas karbondioksida dari tubuh. Oksigen digunakan untuk mengubah zat makanan menjadi energi secara kimiawi. Energi yang dihasilkan digunakan untuk berbagai akktivitas tubuh.

Manusia bernapas dengan paru-paru. Hewan yang hidup di darat juga bernapas dengan paru-paru, misalnya kucing, kelinci, ayam, burunng, dan sapi. Hewan air umumnya bernapas dengan insang, misalnya ikan gurami, ikan tuna dan ikan hiu. Ada pula hewan air yang bernapas denga paru-paru, misalnya penyu, lumba-lumb, dan paus. Beberapa kelompok hewan memiliki alat pernapasan yang masih sederhana, misalnya cacing tanah bernapas dengan kulit dan serangga bernapas dengan trakea.

Tumbuhan bernapas mengambil oksigen melalui lubang-lubang kecil pada daun yang disebut stomata. Selain itu, udara pernapasan juga keluar melalui lubang-lubang kecil di batang yang disebut lentisel.


5. Tumbuh dan Berkembang

Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan mulai dari kecil hingga menjadi besar. Bayi yang kecil waktu baru lahir, akan tumbuh menjadi remaja, dan kemudian dewasa. Anak yang semula kecil lambat laun tumbuh menjadi besar seperti induknya. Biji yang ditanam akan tumbuh menjadi kecambah dan kemudian menjadi tanaman yang lebih besar. Dengan kata lain, tumbuh merupakan pertambahan ukuran tubuh yang tidak dapat kembali lagi ke ukuran semula. Pertambahan ukuran tersebut terjadi karena adanya penambahan jumlah dan pembesaran sel-sel penyusun tubuh. Untuk tumbuh makhluk hidup memerlukan makanan atau nutrisi.


6. Mengerluarkan Zat Sisa (Ekskresi)

Setelah berolahraga, tubuhmu berkeringat. Demikian pula saat udara terasa panas, tubuhmu berkeringat. Sebaliknya saat udara dingin, kamu sering buang air kecil mengeluarkan urine. Keringat yang mengandung garam mineral dan urine merupakan contoh zat sisa yang dikeluarkan makhluk hidup. Adapula karbondioksida dan uap air yang dikeluarkan sebagai zat sisa dari proses respirasi.

Pengeluaran zat sisa oleh makhluk hidup disebut ekskresi. Ekskresi sangat diperlukan karena zat sisa bersifat racun sehingga jika tidak dikeluarkan akan mengganggu kinerja tubuh.

Makhluk hidup memiliki alat ekskresi yang berbeda-beda. Tumbuhan mengeluarkan karbondiksida dan uap air melalui stomata dan lentisel. Manusia mengeluarkan urine melalui ginjal, karbindioksida dan uap air melalui paru-paru, air dan garam mineral melalui kulit berupa keringat.


7. Berkembang Biak

Induk kucing melahirkan anak kucing. Induk sapi melahirkan anak sapi. Dari individu berkembang menjadi banyak individu. Itulah yang disebut berkembang biak (reproduksi). Semua makhluk hidup dapat berkembang biak. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah untuk melestarikan jenisnya.

Cara berkembang biak makhluk hidup berbeda-beda. Perkembangbiakan dapat terjadi secara kawin (seksual, generatif) dan tak kawin (aseksual, vegetatif). Reproduksi generatif merupakan reproduksi dengan cara meleburkan sel telur dengan sel sperma. Reproduksi vegetatif merupakan reproduksi tanpa adanya peleburan sel telur dan sel sperma. Manusia berkembang biak secara ganaratif. Sedangkan hewan dan tumbuhan berkembang biak secara generatif dan vegetatif. Reproduksi vegetatif dapat terjadi melalui pertunasan misalnya pohon pisang.


8. Beradaptasi

Unta menyimpan lemak sebagai cadangan makanan di punuknya. Kaktus memiliki daun berbentuk duri untuk mengurangi penguapan air di lingkungannya yang panas. Teratai memiliki daun yang lebar untuk mempercepat penguapan air di lingkungannya yang berair. Pohon jati menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan. Semua contoh tersebut adalah bukti bahwa makhluk hidup dapat menyesuaikan diri atau dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Kemampuan beradaptasi membuat makhluk hidup dapat bertahan hidup di lingkungannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar