1. Majas perumpamaan (simile), yaitu gaya bahasa yang menggunakan kata-kata : bak, laksana,               seperti, seumpama, bagai, bagaikan, ibarat.
2. Majas perbandingan
- Metafora, yaitu gaya bahasa yang menganggap/membandingkan dua hal yang sebenarnya berbeda jauh seolah-olah sama.
 - Personifikasi, yaitu gaya bahasa yang menganggap benda mati seolah-olah bertingkah laku seperti manusia. Contoh : penaku mulai menari-nari di atas kertas; burung-burung bernyanyi menyambut datangnya mentari.
 
3. Majas pertentangan
- Litotes, yaitu gaya bahasa yang mengungkapkan hal yang sebenarnya baik dikatakan tidak baik dengan tujuan menghormati orang yang diajak bicara. Contoh : silahkan singgah ke gubuk saya.
 - Ironi, yaitu gaya bahasa yang mengungkapkan hal yang sebenarnya tidak baik dikatakan baik dengan tujuan untuk menyindir. Contoh : rajin sekali kamu, jam 07.30 baru berangkat sekolah.
 - Hiperbola, yaitu gaya bahasa yang melebih-lebihkan suatu keadaan.
 - Paradoks, yaitu gaya bahasa yang menggunakan kata-kata berlawanan atau antonim dalam kalimat. Contoh : besar kecil, tuwa muda, pria wanita, semua berkumpul di lapangan.
 - Antitesis, yaitu gaya bahasa yang mennggunakan makna berlawanan dalam kalimat. Contoh : hatinya selalu sunyi dalam keramaian.
 
4. Majas pertautan 
- Metonimia, yaitu gaya bahasa yang menggunakan ciri untuk menyebut sesuatu ( benda, pernyataan,dll).
 - Sinedok, yaitu gaya bahasa yang menyebut sebagian kecil untuk mewakili yang besar (keseluruhan), dan sebaliknya menyebut yang besar untuk mewakili hal yang kecil. Contoh : hari ini Mada tidak kelihatan batang hidungnya.
 - Eufimisme, yaitu gaya bahasa yang menggantikan kata-kata yang dianggap kasar/tidak sopan diganti dengan ungkapan halus.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar